Langsung ke konten utama

Sorry


Sorry

It was my fault for making you wait too long.
Sorry to always put you into my bad assumption
Maybe you think that i am broke my promises
No, i am not. I am just waiting for the right time tho.

And,
Sorry for loving you
Sorry for wanting to be with you right now. I am craving for your presence.

Do you know that i always waiting for you for the constant messages of “how are you”, “i miss you” or “haloo babe”, i tend to worry about you a lot.

But again,
Sorry, for making you wait too long.
Sorry for the cold and distant me (sometimes)
I know you are battle with your internal, for making sure, for stay, that i am not the person like that. And maybe now, u were reached your limit.

Things between us have been different lately, sorry for missunderstanding everything about you. Sorry for being the most logical person.

Sometimes i wonder, i need to say goodbye because you are so cold. Because what’s the sense of trying up the light up a fire, inside the heart of someone who’s as cold as ice. What’s the point of knocking at someone’s door, when they didn’t tell you that they have already left and moved to a new home.

But again,
Sorry, if i am bad at expressing about what i want, if surely, literally, i want you, love you and always miss you.
And also, i’m sorry for hoping on you too much when you didn’t really mean to stay.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Way How to Love Yourself

The Way How to Love Yourself Whoopz, finally come back. Di blog yang kadang jelas, tapi lebih banyak nggak jelasnya. Karena banyak curhatan terselubung didalamnya, eh. Hahaha. Ok, kemarin gue sempet dilema mau posting topik ini duluan atau secreto. Akhirnya gue mutusin untuk post secreto dulu, mumpung momentnya dapet. Dan dari conclusion kemarin, soal mental health itu gue bakal terusin di topik ini. Tapi anyway, postingan ini bener-bener tentang fenomena yang gue alami entah datangnya dari diri ini atau manusia lain. Kalau ada kurang lengkap atau ga setujunya, yheu mon maap, daripada berdebat mari kita musyawarah untuk mufakat. Bukankah seperti itu lebih baik Katemi ? hahaha. Ngomonin the way how to love urself pasti fokus utamanya ada pada kebahagiaan, dan definisi bahagia setiap orang sudah pasti berbeda. Berhubung gue jomblo, jadi sebisa mungkin gue memaknai kehidupan yang menyenangkan ini sebagai jomblo. Buat kalian yang in relationship, pasti lah memaknai kebahagiaa

Mau jadi apa Indonesia ?

Helooo, i’m back. Setelah sekian lama tidak berkawan dengan blog karena kesibukan yang tidak jelas sibuk ngapain. Hehe. Kali ini gue mau ngebahas soal fenomena yang lagi booming. Anak smp yang nekat nikah muda dengan dalih takut tidur sendirian. Dari kemarin gue udah gemes nahan-nahan supaya ga terlalu speak up, tapi kagaaa bisa, aaasli gabisa. Jadi, biarkan gue dengan lantang mengatakan if i am totally disagree sama dispensasi yang diberikan pengadilan kepada dua bocah ini. Can you imagine guys ? Smp umur 16 sama 15 tahun. Nikah. Apa sih Dik yang kamu cari ? (Semoga Tuhan memberkahimu keluarga yang sakinah, mawaddah, warrahmah ya. Dan semoga ga bermunculan tagline berita serupa). Aamiin.  Oke, terlepas dari hak asasi manusia atau apapun itu. Tolong dipahami. Menikah bukan melulu soal hidup bareng, tidur ada temennya, terus bisa bebas ena-ena kaya gitu. Disini gue juga gamau menggiring opini reader untuk jadi membenci sama keputusan bocah smp ini, karna bagaimanapun jug

Instagram dan Twitter

Instagram dan Twitter “Tidak perlu terlihat paling sempurna untuk disukai, cukup apa adanya dan menjadi rumah” Cuplikan kalimat diatas mungkin cukup menggambarkan bagaimana twitter yang selama ini dilupakan karena Instagram. Beberapa pengguna mengatakan, twitter adalah rumah bagi mereka, instagram terlalu gaduh, sedang twitter selalu adem, meskipun isinya tulisan doang, “dari twitter-lah jokes-jokes receh itu lahir sebelum disebarluaskan menjadi meme, sebelum dijadikan story di instagram” Sebenarnya instagram dan twitter adalah dua hal yang jelas berbeda. Belakangan ini banyak sekali yang mengkritisi dan mencoba membanding-bandingkan, bagaimana kedua platform ini dalam memuaskan penggunanya. Kembali lagi, instagram diciptakan dengan basic share foto, twitter dibuat dengan basic tulisan. Membandingkan hal yang tidak pernah sebanding dari awal adalah sia-sia. Twitter memang tempatnya mereka yang introvert, yang ingin mengutarakan apa yang mereka rasa, karna SIAPA YANG PEDUL