Langsung ke konten utama

Postingan

Jojo Buka Baju, Sexual Harrashment, Feminisme

Kayaknya lagi rame banget ya gegara dua hari belakangan Jojo buka baju. Mungkin yang baru ngefans badminton baru nggeh, sama Jonatan Christie. Doi emang cakep, setiap main mesti ganti baju di sela-sela pertandingan, bukan di akhir permainan. Kemarin sih biasa aja kalo dia ganti, tapi ga ngerti kenapa belakangan bisa meledak banget soal fenomena “Jojo buka baju”. Usut punya usut, terjadi karena kebanyakan orang kita itu “latah” sama fenomena beginian atau memang ada beberapa pihak yang nge-salty-salty-in supaya jadi booming. Gue gamau ngomong ini termasuk sexual harrashment atau engga. Karna buat gue, personally, namanya pelecehan itu terjadi antara dua orang atau lebih. Kalo misalnya lawan lo nggak merasa dilecehkan dan fine-fine aja. Yaudah berarti gabisa dikategorikan sebagai pelecehan. Kalo bisa throwback, beberapa bulan kemarin influencer Indonesia, Gita Savitri juga mengalami hal yang sama. Disini bisa dikategorikan sebagai sexual harrashment karna doi emang ga nyaman den
Postingan terbaru

Instagram dan Twitter

Instagram dan Twitter “Tidak perlu terlihat paling sempurna untuk disukai, cukup apa adanya dan menjadi rumah” Cuplikan kalimat diatas mungkin cukup menggambarkan bagaimana twitter yang selama ini dilupakan karena Instagram. Beberapa pengguna mengatakan, twitter adalah rumah bagi mereka, instagram terlalu gaduh, sedang twitter selalu adem, meskipun isinya tulisan doang, “dari twitter-lah jokes-jokes receh itu lahir sebelum disebarluaskan menjadi meme, sebelum dijadikan story di instagram” Sebenarnya instagram dan twitter adalah dua hal yang jelas berbeda. Belakangan ini banyak sekali yang mengkritisi dan mencoba membanding-bandingkan, bagaimana kedua platform ini dalam memuaskan penggunanya. Kembali lagi, instagram diciptakan dengan basic share foto, twitter dibuat dengan basic tulisan. Membandingkan hal yang tidak pernah sebanding dari awal adalah sia-sia. Twitter memang tempatnya mereka yang introvert, yang ingin mengutarakan apa yang mereka rasa, karna SIAPA YANG PEDUL

Sorry

Sorry It was my fault for making you wait too long. Sorry to always put you into my bad assumption Maybe you think that i am broke my promises No, i am not. I am just waiting for the right time tho. And, Sorry for loving you Sorry for wanting to be with you right now. I am craving for your presence. Do you know that i always waiting for you for the constant messages of “how are you”, “i miss you” or “haloo babe”, i tend to worry about you a lot. But again, Sorry, for making you wait too long. Sorry for the cold and distant me (sometimes) I know you are battle with your internal, for making sure, for stay, that i am not the person like that. And maybe now, u were reached your limit. Things between us have been different lately, sorry for missunderstanding everything about you. Sorry for being the most logical person. Sometimes i wonder, i need to say goodbye because you are so cold. Because what’s the sense of trying up the light up a fire, insi

The Way How to Love Yourself

The Way How to Love Yourself Whoopz, finally come back. Di blog yang kadang jelas, tapi lebih banyak nggak jelasnya. Karena banyak curhatan terselubung didalamnya, eh. Hahaha. Ok, kemarin gue sempet dilema mau posting topik ini duluan atau secreto. Akhirnya gue mutusin untuk post secreto dulu, mumpung momentnya dapet. Dan dari conclusion kemarin, soal mental health itu gue bakal terusin di topik ini. Tapi anyway, postingan ini bener-bener tentang fenomena yang gue alami entah datangnya dari diri ini atau manusia lain. Kalau ada kurang lengkap atau ga setujunya, yheu mon maap, daripada berdebat mari kita musyawarah untuk mufakat. Bukankah seperti itu lebih baik Katemi ? hahaha. Ngomonin the way how to love urself pasti fokus utamanya ada pada kebahagiaan, dan definisi bahagia setiap orang sudah pasti berbeda. Berhubung gue jomblo, jadi sebisa mungkin gue memaknai kehidupan yang menyenangkan ini sebagai jomblo. Buat kalian yang in relationship, pasti lah memaknai kebahagiaa

Fenomena "Secreto"

Let’s get strated.. Okay. Sebelumnya ragu sih, mau bahas secreto atau bahas topik lain yang emang udah jadi uneg-uneg dan butuh dikeluarin dari otak ini. Tapi aku rasa, secreto lebih prioritas untuk dibahas karna memang “perlu”. Hahaha, oke sebelum jauh masuk kedalam inti pembahasan, gue cuma mau bilang this post is based on my opinion. Literally bener-bener dari sudut pandang gue. Perlu prolog ga? Secreto itu apaan? Gausahlah yaa, orang-orang pasti udah pada cerdas dan udah pada ngarti. So, in my opinion secreto itu adalah Applikasi yang main purpose nya apa, gue sangat nggak paham. Faedahnya juga apa. Mungkin bagi beberapa orang yang emang niatnya just for making fun, isokey. Tapi menjadikan secreto alibi untuk media introspeksi rasanya “ngga make sense banget”. Coba bayangin, lu kasih orang space buat ngejudge, buat ngata-ngatain. Yang awalnya u don’t have any problems dan tenang-tenang aja dengan hidupmu, tiba-tiba bisa ngerasa terusik hanya karna nggak terima dik

Jalan hidup manusia itu "BEDA-BEDA"

Hay, Balik lagi di blog yang semoga bermanfaat. Lagi bosen banget nih sama yang namanya skripsi dan sedang mencoba mencari pelarian. Kesinilah gue akhirnya hahaah. Karna lagi ga pengen bahas topik yang berat-berat akhirnya gue mutusin untuk membahas topik yang mungkin selama ini orang kurang aware. Well said, gue mau bahas soal “jalan hidup manusia itu BEDA-BEDA”. Oya, kemarin pengumuman SNMPTN ya. Congratulation buat yang lolos, buat yang belum “mangaat coy. Masih ada banyak pintu. Jangan lemaaaah. Jangan berhenti usaha, kebayang ngga nyeselnya gimana kalo kalian mutusin buat stop padahal selangkah lagi kalian sampe.” Buat anak-anak yang lolos, jangan terlalu seneng, ada banyak temen kalian yang kudu dijaga perasaannya. Semoga kalian paham sama apa yang gue omongin. Ok, dulu gue pernah ngerasain ada di titik, apaan sih snmptn, gimana sih mekanismenya, kenapa banyak orang yang mendewakan sistem itu. Gue ngomong kayak gitu karna gue team yang failed, h

Mau jadi apa Indonesia ?

Helooo, i’m back. Setelah sekian lama tidak berkawan dengan blog karena kesibukan yang tidak jelas sibuk ngapain. Hehe. Kali ini gue mau ngebahas soal fenomena yang lagi booming. Anak smp yang nekat nikah muda dengan dalih takut tidur sendirian. Dari kemarin gue udah gemes nahan-nahan supaya ga terlalu speak up, tapi kagaaa bisa, aaasli gabisa. Jadi, biarkan gue dengan lantang mengatakan if i am totally disagree sama dispensasi yang diberikan pengadilan kepada dua bocah ini. Can you imagine guys ? Smp umur 16 sama 15 tahun. Nikah. Apa sih Dik yang kamu cari ? (Semoga Tuhan memberkahimu keluarga yang sakinah, mawaddah, warrahmah ya. Dan semoga ga bermunculan tagline berita serupa). Aamiin.  Oke, terlepas dari hak asasi manusia atau apapun itu. Tolong dipahami. Menikah bukan melulu soal hidup bareng, tidur ada temennya, terus bisa bebas ena-ena kaya gitu. Disini gue juga gamau menggiring opini reader untuk jadi membenci sama keputusan bocah smp ini, karna bagaimanapun jug